Oleh: FRIDS WAWO LADO (Juru Bicara Infrastruktur)
==================
Kami sebagai Juru Bicara Infrastruktur hadir bukan hanya sebagai penyampai informasi, melainkan jembatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat dengan arah besar pembangunan nasional.
Dalam semangat ini, kami berdiri bersama Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI), menjalin komunikasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, serta mengawal program kerja Presiden Prabowo Subianto yang bertumpu pada Asta Cita.
Kami percaya bahwa infrastruktur bukan hanya tentang jalan, jembatan, dan bangunan fisik, melainkan denyut nadi yang mengalirkan kesejahteraan, pemerataan, dan harapan baru bagi seluruh rakyat Indonesia.
Momentum Training of Trainers (TOT) Juru Bicara Infrastruktur yang dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pekan lalu di Jakarta, menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak ingin berjalan sendirian.
Menko AHY mengingatkan kami para peserta untuk membangun komunikasi dua arah yang sehat dengan masyarakat, bahkan dalam ruang-ruang sederhana seperti warung kopi.
“Bangunlah dialog dua arah. Sampaikan arah dan capaian pembangunan yang dilakukan pemerintah, tidak hanya yang manis-manis, tetapi juga apa adanya,” tegas Menko AHY.
Pernyataan ini sejalan dengan semangat MACI yang ingin melahirkan para juru bicara yang inklusif dan informatif.
Kami memahami bahwa masyarakat butuh kejujuran, bukan narasi indah. Karena itu, tugas juru bicara adalah membaca situasi dengan cerdas, menyampaikan capaian pembangunan, dan sekaligus memberi masukan konstruktif ketika masih ada yang perlu diperbaiki.
Seperti ditekankan Menko AHY, “Kalau ada yang belum baik, sampaikan ide dengan optimisme untuk menjadi lebih baik.”
Masyarakat Asta Cita Indonesia hadir sebagai wajah rakyat yang haus perubahan, menempatkan infrastruktur sebagai instrumen keadilan sosial dan peningkatan kesejahteraan.
Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan sendiri mengoordinasikan lima kementerian utama yakni ATR/BPN, PUPR, Perhubungan, Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Transmigrasi, agar pembangunan tidak berjalan parsial, melainkan terintegrasi.
Semua itu berpijak pada mandat Presiden Prabowo, yang menargetkan kemandirian pangan, energi, dan air, melalui program strategis nasional seperti perluasan jaringan irigasi, pembangunan Great Sea Wall di pantai utara Jawa, hingga kelanjutan proyek Kereta Cepat ke Surabaya.
Korelasi antara masyarakat Asta Cita Indonesia, Kemenko Infrastruktur, dan visi Presiden sangat erat.
Aspirasi masyarakat menjadi dasar kebutuhan, kementerian menjadi penggerak strategi, sementara Presiden memberikan arah besar lewat Asta Cita.
Jika hubungan ini terjaga, maka infrastruktur akan menjadi bahasa universal yang mempersatukan, membuka akses, dan melahirkan pusat-pusat pertumbuhan baru di daerah.
Menko AHY dalam kesempatan itu juga menggarisbawahi dimensi sosial pembangunan, “Infrastruktur itu bukan hanya soal teknis, tetapi bagaimana membawa manfaat bagi rakyat. Maka komunikasi pembangunan juga harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat.”
Kami sebagai Juru Bicara Infrastruktur mengambil amanat ini untuk memastikan bahwa pembangunan tidak hanya megah di atas kertas, melainkan benar-benar menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat, dari kota besar hingga pelosok terpencil.
Kami bangga menjadi bagian dari MACI, sebuah gerakan yang memandang juru bicara bukan hanya corong pemerintah, tetapi juga pendengar aspirasi rakyat sebagai mitra sejajar.
Dengan bergabungnya Menko AHY sebagai Ketua Dewan Pembina MACI, maka semakin kuatlah komitmen bersama ini.
Kami yakin, dengan kerja kolektif, semangat dialog, dan keberanian menyuarakan kebenaran, pembangunan infrastruktur akan benar-benar menjadi milik rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat.
Karena pada akhirnya, jembatan yang kami bangun bukan hanya dari beton, tetapi juga dari kepercayaan.
Maka, kami siap berdiri di garis depan sebagai Juru Bicara Infrastruktur, memastikan suara masyarakat sampai pada pusat kebijakan, sekaligus membawa visi besar Asta Cita Presiden Prabowo turun ke akar rumput.
Infrastruktur untuk semua, bukan hanya slogan, tetapi kenyataan yang akan terus kami perjuangkan. ***

0 Komentar